Kamis, 02 September 2010

IPM ADAKAN SANLAT DAN TRANING


IPM ADAKAN SANLAT DAN TRANING MOTIVASION
Oleh : Achiel Usagi

IPM adakan sanlat dan traning motivation bagi para remaja di desa cinangka depok tanggal 30 -31 Agustus 2010. kegitan ini merupakan kegiatan rutinistas para IPM'er dalam rangkan mengamalkan ilmu dan bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan yang bertujuna untuk mencerdaskan anak bangsa yang berakhlakul karimah.

selain itu IPM juga mengadakan traning motivation bagi para remaja agar mereka semangat dan mengetahui para tokoh tokoh islam yang sukses berjuang untuk islam, yang diberikan oleh IPM'er yang masih duduk dibangku SMA. namun tak ketinggalan lagi pembimbingpun ikut menyukseskan acara ini dengan memberikan suatu karya yang mungkin bisa berguna bagi kehidupan kita dengan cara mengajarkan anak anak remaja tentang handycraft (kerajinan tangan) yang merupakan bentuk kepedulian agar nanti memiliki keahlian keahlian yang bisa bermanfaat bagi dirinya.

acara ini sangat disambut baik oleh masyarakat cinangka depok. karena menurut salah satu walimurid yang anaknya mengikuti kegitana ini dia merasa senang karena anaknya selain mendapatkan ilmu tentang agaama, dia mendapatkan banyak permainan permainan yang disuguhkan oleh para panitia.

IPM kedepan akan mengadakan kegitan SANLAT di wilayah cilegon, mudah mudahan acara ini akan disambut baik oleh bapak walikota cilegon Bapak TB Iman Ariyadi, M.SI

loyalitas tinggi

LOYALITAS TINGGI itulah yang terbesit oleh seorang laki-laki kelahiran cilegon ini. ia ingin IPM menjadi wadah para alumni -alumni daar el-qolam yang ingin berbagi pengalaman untuk masyarakat disekitarnya dengan kegiatan kegiatan yang disuguhkan dalam rangka menciptakan insan yang berakhlakul karimah, cerdas dan mandiri, diantaranya kegitan sosial seperti bakti sosial, sunatan masal, pesantren kilat dan kegiatan kegiatan lainnya. tujuannya adalah untuk meningkatkan kepedulian sesama khusunya dikalangan masyarakat kebawah. bentuk kepedulian ini di tanam sejak mereka masih mengenyam pendidikan di pondok pesantren khusunya anak anak yang sudah mengnjak di tingkat SLTA.

kegiatan itu rutin dilakukan setiap musim liburan tiba. dalam rangka mengamalkan ilmu yang didapat selama ia nyantri. hal ini diciptakan untuk kepedulian sesama. namun masih riskan terhadpa para IPM'er yang sudah lepas dari pesantren ia terkadang kurang rasa memiliki dan tidak ada rasa loyalitas yang tinggi dikalangan para anggota IPM yang sudah lulus dari pesantren. mungkin kurangnya pengawasan penuh sebagaimana dulu ketika nyantri, dan mungkin kurangnya komunikasi yang erat antara para anggota khususunya alumni.

semangat dan loyalitas yang tinggi harus dibangun guna menciptakan manusia manusia yang mengerti dan peduli sesama, serta menciptakan manusia yang cerdas dan berakhlakul karimah. mengingat pentingnya semua itu, maka wadah ini harus tetap dijaga guna menciptakan manusia yang dikatakan tadi.

Kamis, 17 Desember 2009

KEORGANISASIAN

TEKNIK PENCARIAN DANA
oleh : Achiels Usagi

Sumber-sumber dana :

Dana Usaha : (Alternatif yang pernah dikerjakan)
- Penjualan baju
- Penjualan soal-soal ujian
- Penjualan koran bekas
- Profit kegiatan

Sponsorship
- Tip-tip pembuatan proposal : ringkas, unik (orang lebih tertarik membacanya daripada proposal lain), jelas, memastikan adanya prospek bagi yang terlibat didalamnya.
- Arsip proposal apa saja
- Penjelasan ikatan kerjasama
- Komunikasi (duta pembawa proposal)
Arsip-arsip dalam proposal sponsorship :
1. Surat pengantar
2. Proposal
Pada lampiran terdapat ketentuan sponsorship
3. Surat tanda terima proposal
4. Surat perjanjian kerja sama

Donatusi
- Kejelasan Proposal
- Komunikasi (duta pembawa proposal)
- Ada cinderamata
- Kwitansi
Arsip-arsip dalam proposal donatusi :
1. Surat pengantar
2. Proposal
Pada lampiran terdapat ketentuan donatusi
3. Kwitansi
4. Cinderamata

Dana Pribadi

Lampiran :
 Proposal Sponsorship Madrasah Islam Intensif 2000
 Proposal Donatusi Madrasah Islam Intensif 2000

MANAGEMEN WAKTU

Bab IV Time Management

I. Menyibukkan diri setiap waktu pada aktivitas yang memberikan manfaat terbesar di akhirat
II. Menjaga ketepatan waktu
III. Tidak pernah menunda sampai esok pekerjaan yang dapat dikerjakan hari ini
IV. Mengurangi kebiasaan membuang waktu
V. Efektif dalam memanfaatkan waktu
VI. Memenage waktu agar dapat memenuhi hak kepada yang berhak
VII. Mengarahkan kerja pada kehidupan pribadi agar lebih produktif


I. Menyibukkan Diri setiap Waktu pada Aktivitas yang Memberikan Manfaat Terbesar di Akhirat
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Hasyr:18)
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling nasehat menasehati dalam mentaati kebenaran dan kesabaran” (Al Ashr:1-3)
Menjaga amanah waktu : Penafsiran Abdullah Gymnastiar mengenai surat Al-Ashr : “Setiap waktu harus digunakan untuk meningkatkan iman, meningkatkan amal shaleh, nasihat-menasihati dalam menaati kebenaran dan nasihat-menasihati dalam menetapi kesabaran”
“Sebesar-besar keuntungan di dunia adalah menyibukkan dirimu setiap waktu pada aktivitas yang akan memberikan manfaat paling banyak di hari akhir. Menyia-nyiakan waktu dapat memutusmu dari Allah dan hari akhir, sedangkan kematian memutusmu dari dunia dan penghuninya.” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah)
Umur adalah mutiara indah yang tidak ternilai maka hendaklah umur itu disimpan dalam lemari yang abadi di akhirat. (Umar bin ‘Ubayd)
“Gunakah waktu luangmu sebelum engkau sibuk., gunakan waktu sehatmu sebelum engkau sakit, gunakan waktu hidupmu sebelum engkau mati. Dan hisab dirimu sebelum engkau dihisab.” (Umar ibnul Khatab)
II. Menjaga Ketepatan Waktu
“Ketepatan waktu dalam kehidupan dan kerja Islam adalah sama pentingnya dengan menunaikan kewajiban agama dan moral. Setiap Muslim perlu mengingat akan waktu, dan menggunakannya secara bersungguh-sungguh. Apa pun aktifitas yang dijalankan, Muslim mesti bersedia menepati waktu. Kehidupan ini bertujuan, dan manusia bertanggung jawab untuk setiap waktu. Jadi selama ada waktu untuk aktifitas, Anda perlu berada di situ bukan saja tepat pada waktu, tapi sebelum waktunya. Kegagalan untuk memulai tanggung jawab tepat pada waktunya adalah kegagalan dalam keislaman Anda, dalam iman Anda.” (Hisham Al-Talib)
“Seorang muslim yang terpercaya selalu menjaga waktunya dan waktu saudaranya. Oleh karena itu, ia harus teliti akan janji, tidak mendahului atau mengakhirkan waktu. Dia selalu memperhatikan janji pertemuannya sehingga tidak menghambat yang lain. Berapa banyak kemaslahatan yang terbuang habis, berapa banyak bahaya yang menimpa dikarenakan tidak disiplin dalam janji. Berapa banyak pekerjaan yang sukses, dan berapa banyak kerusakan dapat dicegah jika saja ada kedisiplinan dalam janji.” (Muhammad Abdul Halim Mahmud)
Keteladanan Hasan al-Banna : Ustadz Hasan Al Banna berjanji dengan sebagian anggota ikhwan, untuk bertemu di sebuah kawasan taman. Seorang datang sebelum waktunya, lalu yang lain datang tepat pada waktunya. Maka ia menjabat tangan pada ikhwan tersebut sambil tersenyum, kecuali kepada yang datang terlebih dahulu. Ia menjabat tangannya dengan cemberut sambil berkata, “Kamu sekalian betul, kecuali seorang saudaramu.” Untuk diketahui, bahwa datang sebelum waktunya sama seperti datang terlambat setelah waktunya, kedua-duanya tidak bisa diterima.
Keteladanan Hasan Hudaibi : Dalam pertemuan pertama Al Ustadz Hasan Hudaibi dengan ikhwannya setelah pengangkatannya sebagai pimpinan Ikhwanul Muslimin, ia datang dalam acara beberapa menit sebelum dimulai. Ia berdiri diam di depan pintu sehingga jam tepat menunjukkan waktu untuk memulai acara. Ia pun masuk, lalu menyuruh menutup pintu dan melarang masuk seorangpun setelah itu.
III. Tidak pernah menunda sampai esok pekerjaan yang dapat dikerjakan hari ini
Jika Anda menangguhkan suatu pekerjaan, tugas Anda akan bertimbun. Anda tidak tahu apakah yang akan terjadi pada esok hari. Adalah sesuatu yang melegakan jika Anda memulai kerja hari ini tanpa ada pekerjaan kemarin yang masih tertinggal. Latihan yang baik adalah melakukan tugas dengan serta merta jika tugas itu hanya 5 menit atau kurang. Jika tugas itu lebih dari 5 menit, jadwalkan menurut prioritasnya. Peraturan yang berharga ini jika dituruti dapat menjadikan Anda orang yang hebat. Coba bayangkan Anda dapat melakukan dua belas tugas dalam satu jam. Jika ada sepuluh orang seperti Anda dalam organisasi, efektivitas tugas Anda sungguh menakjubkan. (Hisham Al-Talib)
IV. Mengurangi kebiasaan membuang waktu
“Satu desah nafas kita saat menjalani waktu demi waktu, merupakan langkah menuju kubur. Alangkah ruginya kita disaat menjalani sesuatu yang berharga kemudian kita sia-siakan. Orang yang bodoh adalah jika diberikan modal maka modalnya dihamburkan dengan sia-sia. Begitu juga kita jika sudah diberi modal waktu, kemudian waktunya kita hambur-hamburkan maka kita termasuk orang yang bodoh. (KH Abdullah Gymnastiar)

Beberapa kebiasaan membuang waktu : Obrolan sia-sia Acara televisi dan radio Keisengan dan kesenangan tiada arti Hobby tiada arti Lamunan sia-sia Hati yang busuk
V. Efektif dalam memanfaatkan waktu
“Keunggulan sangat dekat dengan orang yang paling efektif dalam memanfaatkan waktunya. Setiap detik adalah peluang bagi peningkatan kemampuan; kemampuan keilmuan, kemampuan diri, kemampuan kelapangan dada, kemampuan ibadah.” (KH Abdullah Gymnastiar)
Menyikapi waktu : “Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dia
termasuk dalam orang-orang yang merugi” (H.R. Dailami)
Segala aktivitas bisa digolongkan menurut penting maupun gentingnya, serta dapat masuk ke dalam satu di antara empat kuadran Matriks Manajemen Waktu.



Suatu aktifitas adalah penting jika kita menganggapnya berfaedah dan menunjang misi, nilai-nilai dan sasaran-sasaran kehidupan kita yang berprioritas tinggi. Suatu aktifitas adalah genting jika kita atau orang lain merasa ia menuntut diberi perhatian segera.
Pemakaian terbaik dari waktu kita berfokus pada kuadran-kuadran yang menekankan unsure “penting” (kuadran I dan II). Di antara dua kuadran ini, fokus utama kita harus pada Kuadran II.
Manusia yang efektif :
Menghabiskan banyak waktu mereka di Kuadran II, mengembangkan peluang-peluang serta memelihara sumberdaya yang ada
Mengantisipasi aktifitas-aktifitas Kuadran I dan mengalihkannya ke Kuadran II
Mencegah atau bersiap-siap menghadapi aktifitas Kuadran I dan karenanya mengurangi atau menghilangkan kegentingannya
Menentukan dan menghilangkan berbagai aktifitas yang tidak mendukung perwujudan misi kita.
VI. Memanage waktu agar dapat memenuhi hak kepada yang berhak
“Muslim adalah manusia sempurna yang memberikan seluruh hak kepada yang berhak. Ia menunaikan kewajibannya secara total. Inilah salah satu sisi dari ‘ubudiyah kepada Allah. Muslim adalah manusia yang tidak meninggalkan satu pun kewajibannya. Manusia yang tidak ada yang menandingi keutuhan kemanusiaannya.” (Sa’id Hawwa)
Maka penggunaan waktu bagi seorang Muslim akan ia kelola sedemikian rupa guna memenuhi seluruh hak-hak tersebut. Secara lebih rinci, Sa’id Hawwa menyebutkan bahwa kewajiban-kewajiban yang ada dalam diri kita meliputi penunaian hak Allah, hak kedua orang tua, hak kaum kerabat, hak tetangga, hak kerja, hak Muslim, hak nonmuslim, hak negara dan hak makhluk lain.
VII. Mengarahkan kerja dan kehidupan pribadi agar lebih produktif
Kiat-kiat praktis untuk meningkatkan produktifitas pemanfaatan waktu (versi Abdullah Gymnastiar) :
1. Biasakan tertib dan teratur :
a. Tahu dan taat aturan
b. Tertib mengambil dan menyimpan
c. Selalu rapih dan bersih
d. Segalanya mudah dikenal
e. Lalu lintas lancar
2. Selalu terencana
a. Harus ada target
b. Rencana cadangan c. Disiplin dalam rencana
d. Program harus adil
3. Biasa dengan data dan informasi akurat
a. Selalu jelas dan akurat
b. Bukan tahu tapi paham
4. Sedia perlengkapan dan peralatan memadai
a. Belilah sesuai kebutuhan dan kemampuan
b. Awali tahu aturan pakai
c. Pergunakan oleh ahlinya
d. Ready to combat
e. Siapkan cadangan
f. Rawat berkala
5. Biar cepat dan ringkas asal selamat
a. Buatlah standar waktu
b. Berlatih agar gesit dan tangkas
6. Biasakan check and Re-check
a. Buatlah check-list
b. Re-check

Kiat-kiat praktis untuk meningkatkan produktifitas pemanfaatan waktu (versi Hisham Al-Talib):
1. Rancang aktivitas harian Anda pada setiap pagi dengan mencatat hal-hal yang akan dikerjakan, dan tandai dengan coretan kalau sudah dikerjakan
2. Jangan mengunjungi teman tanpa menelponnya terlebih dahulu
3. Senantiasa membawa pensil dan kertas atau nota kecil dalam kantong Anda sehingga Anda mampu mencatat rencana dan ide pada waktu yang terluang
4. Rancang waktu istirahat dan coba menyesuaikannya dengan waktu shalat
5. Manfaatkan waktu terluang dengan membaca, menghafal, atau melakukan sesuatu yang konstruktif (membangun)
6. Jika Anda mempunyai janji, pastikan kedua pihak mengerti waktunya yang jelas
7. Aturlah waktu perjalanan Anda sesuai dengan jarak yang akan ditempuh, jatahkan untuk biaya yang tidak terduga agar Anda tiba ke tempat tujuan pada waktu yang direncanakan
8. Siapkan semua benda yang diperlukan sebelum melakukan suatu pekerjaan
9. Jauhi orang yang berpikiran dangkal dan tamak untuk mencuri waktu Anda
10. Jangan melakukan perjalanan sendiri, jika Anda dapat menyelesaikannya dengan mengirimkan surat atau telepon
11. Jika Anda membawa pesan dari seseorang atau berbelanja, tuliskan semua barang, dan rencanakanlah perjalanan Anda dengan baik supaya tidak menempuh jalan yang berjarak dua kali lipat, tetapi tempuhlah jarak yang tersingkat
12. Cobalah selalu berusaha lebih keras. Kita bisa meningkatkan hasil antara 10 hingga 15 % dengan melakukan usaha sedikit lebih. Jika Anda berencana untuk membaca sejumlah halaman tertenu atau bekerja hingga jam tertentu, Anda bisa memaksa diri melakukan sesuatu lebih sedikit dari itu. Kebiasaan ini dapat meningkatkan produksi dan membantu keberhasilan. Karena tugas selalu lebih banyak dari waktu yang tersedia, kebiasaan ini bisa membuat kita lebih produktif dan menguntungkan
Kita tidak harus menghindari beristirahat atau rekreasi. Yang kita hindari adalah membuang waktu. Rekreasi itu sendiri berarti menciptakan kembali. Salah satu tragedi terbesar dalam kehidupan modern ialah kehidupan kita yang tergesa-gesa, kita sering membiarkan diri kita melesat terlalu jauh dari rohani sehingga diragukan apakah keduanya dapat bertemu kembali di dunia. Bayangkan bagaimana indahnya rohani kita berjalan seiring dengan jasmani. Ambillah waktu sejenak untuk shalat, bertafakur, berfikir dan menguatkan keimanan.
VIII. Membuat penjadwalan waktu untuk menjaga amanah waktu Anda
“Adalah kurang berarti dengan hanya mempunyai cita-cita dan tujuan dalam hidup tanpa disertakan penjadwalan waktu. Hanya dengan penjadwalan waktu kita bisa maju ke depan untuk mencapai cita-cita dan tiba ke tempat tujuan.” (Hisham Al-Talib)
IX. Kuesioner : Menjadikan setiap Hari diperhitungkan
Menghadapi diri kita sendiri dan mengadakan penilaian tentang pemakaian waktu kita memerlukan keberanian yang besar sekali.
1. Bagaimana saya memboroskan waktu saya ? Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pemborosan waktu dimasa mendatang ?
2. Bagaimana saya memboroskan waktu orang-orang lain ? Waktu siapakah yang saya boroskan ? Bagaimana saya dapat mencegah terjadinya hal ini ?
3. Kegiatan-kegiatan apakah yang kini saya lakukan yang dapat dikurangi, dihilangkan atau diberikan untuk dikerjakan oleh orang lain ?
4. Apakah yang dilakukan orang lain yang memboroskan waktu saya? Apakah ada sesuatu yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan kejadian-kejadian di masa mendatang? Bila demikian apakah itu ?
5. Apa saja yang telah saya lakukan secara mendesak tetapi tidak penting artinya ?
(Mendesak : kelihatannya memerlukan tindakan segera. Penting : Hal-hal yang mendukung cita-cita dan misi/visi kita)
6. Apakah yang saya lakukan yang mempunyai arti penting dipandang dari segi tujuan-tujuan saya?
7. Apakah saya mempergunakan waktu saya untuk mengejar hal-hal yang penting bagi diri saya? Bila tidak, mengapa? Bila ya, bagaimana?
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dapat memberikan kepada anda banyak gagasan-gagasan yang akan memungkinkan anda dapat mempergunakan waktu anda secara lebih baik lagi

BERPIKIR KRITIS, ANALITIS, MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN EVALUASI

1. BERPIKIR KRITIS, ANALITIS, MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN EVALUASI
1.A. MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERSIKAP DAN BERPIKIR KRITIS
Ruang lingkup sikap kritis :
• Kritis terhadap informasi yang diperoleh. Selalu check and re-check kebenaran setiap informasi yang diperoleh. Lakukan pemeriksaan silang atas informasi
• Kritis (tanggap) terhadap fenomena yang terjadi di dalam lingkungannya. Responsif terhadap kondisi sosial.
• Antisipasi yang tepat terhadap suatu keadaan
• Kuantitas alternatif ide tinggi

Alur Berpikir Kritis :



Titik Berat Penyampaian :
Pentingnya lebih banyak sumber informasi sebagai usaha mengkritisi yang lebih baik/lengkap

Metode :
• Simulasi dan refleksi
• Pemberian tugas (kliping & resume) tentang kondisi yang dihadapi bangsa
• Kunjungan lapangan
• Diskusi dan presentasi

1.B. TEORI ANALISIS (ANALISA MEDAN KEKUATAN - AMK)
Analisis Medan Kekuatan adalah suatu cara/alat atau metode untuk menelaah suatu situasi yang ingin dirubah menuju situasi atau tujuan tertentu. Situasi atau keadaan itu dapat saja berupa keadaan pribadi, lingkungan, organisasi, proyek dsb. Metode ini dapat juga digunakan dalam perancangan program khususnya program-program jangka pendek.
1.b.i. Penetapan Masalah
 Langkah terbaik untuk menghindari planning/analisa yang tidak efektif adalah dengan memulai planning dari mendefinisikan masalah dan sasaran planning
• A clear statement of purpose and objectives identifies your goals and allows you to measure the planning success
• Record your purpose and objective and keep them in mind
 Pilih masalah yang dirasa perlu untuk dipecahkan
Misalnya karena : waktu yang terbatas, masalah tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau organisasi, tim anda lebih berkompeten (orang lain belum mampu untuk memecahkan masalah tersebut) dan sebagainya.
 Sebaiknya jangan memilih masalah yang peluangnya kecil untuk kita pecahkan
 Masalah harus “tergambar” dengan jelas sehingga dapat segera tergambar langkah-langkah yang harus diambil
Sebaiknya menggunakan kalimat Tanya, dengan kata awal BAGAIMANA. Contoh : Bagaimana meningkatkan aktivitas kerja pengurus DKM ?

1.b.ii. Menetapkan Tujuan
Tujuan ini merupakan cerminan dari pemahaman yang mendalam dan luas dari kecenderungan Anda yang akan mengarahkan usaha Anda kini dan masa depan.
Syarat penetapan tujuan yang baik : SMART - CO
 Spesific : Harus presifik, agar Anda mengetahui apa yang Anda kerjakan
 Measureable : Harus dapat diukur, agar Anda mengetahui bilamana telah mencapainya
 Attainable : Dapat dicapai dengan kemampuan yang ada
 Reliable : Harus realistis, kalau terlalu sukar akan menyebabkan timbulnya kekecewaan dan keputusasaan pada diri Anda.
 Time Limit : Harus mempunyai batas waktu, jika tidak dapat menimbulkan kecenderungan untuk tidak menyelesaikannya
 Challenge : Harus menantang, kalau terlalu mudah Anda akan kurang bergairah untuk mencapainya dan hasilnya tidak menarik
Kriteria tujuan sebagai tantangan (Challenge) yang berarti :
1. Mengandung kemungkinan keberhasilan sekaligus mengandung kemungkinan kegagalan
2. Hasil tujuan akan sangat berarti
3. Mengandung usaha keras untuk mengendalikan diri dalam mencapai tujuan
 Output Oriented : Harus menghasilkan sesuatu


1.b.iii. Menentukan Kondisi Objektif Saat ini dan Kondisi Ideal yang Hendak dicapai

 Tentukan kondisi sekarang dan kondisi yang ingin dicapai dikaitkan dengan masalah dan tujuan yang hendak dicapai
 Kondisi ideal bukan berarti “sesuatu yang tidak bisa kita capai”. Kalau itu namanya “utopia”. Kondisi ideal adalah sesuatu yang realistis dan dapat terwujud apabila syarat-syaratnya terpenuhi

1.b.iv. SWOT

• S = Strength, yaitu kekuatan dan kemampuan kita dalam hal :
 Sumber daya manusia
 Modal
 Daya tahan, daya adaptasi dengan situasi dan lingkungan operasi
Kita lihat kemampuan kita, contoh : sumber daya anggota yang cakap, uang yang cukup, waktu yang luang, dll
• W = Weakness, yaitu kelemahan atau kekutangan, yang meliputi :
 Hal-hal yang dalam pelaksanaan program dapat menghambat gerak kita dalam mencapai tujuan
 Hal-hal yang tidak dipunyai oleh organisasi, padajhal hal itu penting
Contoh : kurangnya informasi, landasan organisasi yang lemah, anggota yang kurang minat, modal tak cukup, dll.
• O = Opportunity, yaitu kesempatan atau peluang yang meliputi hal-hal yang mempercepat proses pencapaian tujuan yang datangnya dari luar.
Contoh : relasi yang banyak, kesempatan, dll
• T = Treatment, yaitu ancaman, hal yang bakal mengganggu jalannya pencapaian tujuan (ancaman, gangguan, hambatan yang datangnya dari luar)
Contoh : peraturan dan birokrasi, persaingan yang tidak sehat, dll

Garis bawahi hal-hal penting yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai !

1.b.v. Langkah Eliminasi

 Terhadap hal-hal penting dari kekuatan yang mendukung, tuliskan langkah-langkah untuk meningkatkan dukungan tersebut
 Terhadap hal-hal penting dari kekuatan yang menghambat, tuliskan langkah-langkah untuk mengurangi kekuatan penghambat tersebut

1.b.vi. Optimasi / Pemilihan Alternatif

Tentukan langkah yang terbaik untuk memecahkan masalah dikaitkan dengan sumber daya dan dana yang ada

1.b.vii. Evaluasi

 Lakukan kaji ulang untuk menilai apakah langkah/tindakan yang akan diambil cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud
 Urutkan langkah/tindakan tersebut, langkah/tindakan yang tidak perlu dapat dihapuskan

1.b.viii. Scheduling

Detail langkah diturunkan dalam scheduling/penjadwalan, mencakup waktu, sasaran antara, penanggung jawab.

1.C. TEKNIK ANALISA RAPAT MATERI (TEKNIK PENURUNAN MATERI)
ALUR PEMBAHASAN MATERI :


ALUR PENURUNAN ACARA


Out Rod of the Top


1.D. KOMUNIKASI : MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Penting bagi seorang Muslim untuk dapat mengemukakan pendapat-nya. Terkadang seseorang memiliki ide yang bagus tetapi tidak mampu mengkomunikasikan ide tersebut dengan baik.
1.d.i. Hambatan-hambatan dalam komunikasi :

1. Rasa malu / tidak berani
Mungkin karena merasa ide-idenya kurang bagus atau takut ditertawakan. Kita semua adalah pembelajar. Salah dalam belajar adalah hal yang wajar.
2. Tidak mendapat kesempatan
Ada kalanya untuk mengefisienkan waktu dalam berdiskusi; kita jangan selalu menunggu dimintai pendapat.
3. Tidak memahami/mengetahui hal yang dibicarakan
Karena itu banyak-banyaklah bertanya/mengumpulkan informasi. Paksakan untuk bertanya dalam diskusi/rapat yang kurang dimengerti.
1.d.ii. Beberapa panduan untuk berkomunikasi :

1. Latih keberanian untuk berkomunikasi. Paksa untuk mengemukakan pendapat atau ide. Tentukan kuota pendapat yang harus diberikan.
2. Jangan mencoba menguasai orang lain secara paksa (memaksakan pendapat). Dengarlah dan bantahlah argumentasinya dengan cara yang baik
3. Bergaullah dengan setiap orang. Kurangnya waktu bukanlah alasan
4. Gunakan waktu istirahat Anda bertemu dengan orang yang berbeda. Anda akan membina hubungan yang sangat berarti dengan setiap orang dalam waktu yang singkat. Hal ini juga membantu Anda menge-tahui bagaimana cara berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
5. Uraikan dengan kata-kata sendiri pesan yang Anda dengar itu untuk memastikan penyampaian dan penerimaan yang tepat.
6. Ingatlah semakin banyak yang kita fahami, semakin banyak yang mampu kita atur dan komunikasikan.

1.E. EVALUASI
Hal-hal yang dilakukan dalam evaluasi :
 Membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan
 Menyempurnakan aktivitas-aktivitas yang “berhasil” dan bermanfaat
 Mengkaji dan mencari penyebab aktivitas-aktivitas yang “gagal” untuk diperbaiki atau sebagai pelajaran untuk aktivitas kedepan
 Menemukan dan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bermanfaat.

Maraji’
Hisham Al-Talib, Panduan Latihan bagi Juru Dakwah

ATURAN UMUM KEGIATAN

Aturan umum kegiatan

1. Wajib datang sebelum acara dimulai
2. Pakaian :
a. Celana panjang kain
b. Kaos
c. Kemeja (jika lengan panjang, lengannya dilipat sesiku)
d. Sepatu dan sandal jepit
3. Perlengkapan standar peserta :
a. Buku catatan dan perlengkapan menulis
b. Makanan berat
c. Air minum
d. Al-Qur’an
4. Manfaatkan waktu luang yang ada semaksimal mungkin untuk aktivitas yang bermanfaat (tadarus, dsb)
5. Aturan belajar :
a. Tidak ada komunikasi antar peserta
b. Sigap
c. Sikap mengajukan pertanyaan/menjawab/meminta izin :
ROHANI! Nama ____ minta izin untuk ______
6. Perizinan kegiatan :
a. Kesempatan izin hanya satu kali
b. Sertakan surat (buat sendiri, diketik)

AD/ ART ORGANISASI

1. AD/ART Organisasi

 AD/ART berfungsi untuk menggambarkan mekanisme kerja suatu organisasi

 AD berfungsi juga sebagai DASAR pengambilan sumber peraturan/hukum dalam konteks tertentu dalam organisasi

 ART berfungsi menerangkan hal-hal yang belum spesifik pada AD atau yang tidak diterangkan dalam AD, Karena AD hanya mengemukakan pokok-pokok mekanisme organisasi saja.

 ART adalah perincian pelaksanaan AD

 Ketentuan pada ART relatif lebih mudah dirubah daripada ketentuan pada AD.

 Hal-hal yang tercantum dalam setiap AD/ART suatu organisasi tergantung dari perhatian organisasi tersebut kepada suatu hal. Ada suatu hal yang dalam suatu organisasi dimasukkan dalam AD atau ART-nya karena dianggap penting, tetapi diorganisasi lain bisa jadi hal tersebut tidak dimasukkan dalam AD atau ART organisasi tersebut karena dianggap tidak penting.

Sebagai contoh garis besar gambaran AD/ART dapat seperti berikut :

ANGGARAN DASAR :
 MUKADIMAH
o Menerangkan dasar-dasar pelaksanaan/keberadaan/fungsi organisasi tersebut
 BAB I : NAMA dan TEMPAT
Pasal 1 :
(1) Organisasi ini bernama …… (nama organisasi)
(2) …… (nama organisasi) berkedudukan di …….(tempat)
Pasal 2 :
…… (nama organisasi) didirikan pada …. untuk waktu yang tidak ditentukan.
 BAB II : AZAS, SIFAT dan TUJUAN
Pasal 3 :
…… (nama organisasi) berazaskan Pancasila
Pasal 4 :
…… (nama organisasi) merupakan organisasi ……. (politik, social, dll) yang bersifat (kekeluargaan dll.)
Pasal 5 :
……. (nama organisasi) bertujuan : (menjelaskan visi organisasi)
 BAB III : USAHA-USAHA (menjelaskan misi organisasi)
 BAB IV : KEANGGOTAAN
Pasal 7 :
(1) Anggota …… (nama organisasi) adalah setiap orang yang memenuhi syarat dan sudah disahkan
(2) Ketentuan mengenai keanggotaan …… (nama organisasi) diatur dalam ART
 BAB V : ORGANISASI
Pasal 8 :
(1) …… (nama organisasi) mempunyai wilayah kerja di …
Jika dirasa perlu bisa saja menerangkan hierarki kepengurusan
Pasal 9 :
(1) Kekuasaan tertinggi pada ……
(2) Kepengurusan diatur dalam …….
Pasal 10 :
Pengurus bertugas :
 BAB VI : MUSYAWARAH dan RAPAT
Pasal 11 :
(1) Musyawarah diadakan pada
Pasal 12 :
(1) Musyawarah …. memiliki wewenang
Pasal 13 :
Dalam keadaan luar biasa dapat diadakan musyawarah …
Pasal 14 :
Pengambilan keputusan dalam musyarah dan rapat-rapat yang tersebut pad pasal-pasal dalam bab IV diatas dilakukan dengan
 BAB VII : LAMBANG
Pasal 15 :
…… (nama organisasi) mempunyai lambang dengan bentuk serta makna sebagaimana diatur dalam ART
 BAB VIII : KEUANGAN
Pasal 16 :
Keuangan …. (nama organisasi) diperoleh dari :
a. Uang pangkal dan uang iuran
b. Sumbangan dalam bentuk apapun yang sah dan tidak mengikat
c. Penerimaan-penerimaan lain yang sah
d. Usaha yang sah
Pasal 17 :
Besarnya uang pangkal dan uang iuran ditetapkan oleh ….
Pasal 18 :
Dana yang diperoleh dipergunakan untuk membiayai …
 BAB IX : ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 19 :
(1) Hal-hal yang tidak diatur didalam Anggaran Dasar akan diatur didalam Anggaran Rumah Tangga yang merupakan pula perincian pelaksanaan Anggaran Dasar
(2) ART dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya tidak boleh bertentangan dengan AD
 BAB X : PERUBAHAN ANGGARAN DASAR dan ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 20 :
(1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ditetapkan oleh ….
(2) Perubahan AD dan ART dianggap sah jika …
 BAB XI : PEMBUBARAN
Pasal 21 :
Pembubaran (nama organisasi) ditetapkan dan diatur dalam …. , atas permintaan ….
(atau dapat juga alasan-alasan lainnya)
 BAB XII : PENUTUP
Pasal 22 :
Hal-hal lain yang tidak diatur di dalam AD dan ART, diatur dalam ….

Ditetapkan di :
Pada tanggal :


(PENGESAHAN)


ANGGARAN RUMAH TANGGA

 BAB I : UMUM
Pasal 1 :
Anggaran Rumah Tangga …… (nama organisasi) merupakan pengaturan lebih lanjut dari AD ….. (nama organisasi)
 BAB II : ORGANISASI …… (nama organisasi)
Menjelaskan spesifikasi misi dan pembagian tanggungjawab dari kerja organisasi
 BAB III : PENDIDIKAN
Menjelaskan proses pendidikan / jenjang pendidikan dll.
 BAB IV : PERTEMUAN / KERJASAMA DENGAN (ORGANISASI LAINNYA YANG SESIFAT)
 BAB V : KEANGGOTAAN
Keanggotaan …… (nama organisasi) terdiri dari :
a. Anggota Muda
b. Anggota Biasa
c. Anggota kehormatan
Pasal 10 :
(1) Anggota Muda
Dijelaskan persyaratannya
(2) Anggota Biasa
Dijelaskan persyaratannya
(3) Anggota Kehormatan
Berdasarkan pertimbangan jasa, dll.
Pasal 11 :
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban :
Pasal 12 :
(1) Keanggotaan seseorang diberhentikan karena :
(2) Pemberhentian sementara dilakukan oleh ……
Pasal 13 :
Pengurus dibentuk oleh …. dengan cara ….. untuk masa kerja …..
Pasal 14 :
Pengurus mempunyai hak dan kewajiban :
 BAB VI : MUSYAWARAH dan RAPAT
Pasal 36 :
(1) Musyawarah diselenggarakan … kali dalam …. (jangka waktu)
(2) Musyawarah ……. dihadiri oleh :
(3) Sidang dianggap sah jika ….
 BAB VII : LAMBANG dan PENGGUNAANNYA
Pasal 37

 BAB VIII : KEUANGAN

 BAB VIX : KETENTUAN PENUTUP
Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini diatur dalam ….

Ditetapkan di :
Pada tanggal :